Rabu, 16 November 2016

Mindset yang Dapat Berpengaruh Negatif Pada Keuangan Anda



Perilaku anda dalam hal bagaimana mengeluarkan uang sangat dipengaruhi oleh bagaimana anda memandang suatu kondisi. Ibarat pedang bermata dua, mindset anda dapat menolong anda atau malah mencelakakan anda!

Misalnya anda memiliki mindset yang penting kuantitas daripada kualitas. Anda akan cenderung mudah membelanjakan uang untuk barang-barang yang murah walaupun kualitasnya rendah. Bisa jadi mindset ini membuat pengeluaran anda berkurang pada jangka pendek, tetapi bisa jadi meningkatkan pengeluaran pada jangka panjang.

Jika anda tidak sadari dan tidak mau mengubahnya, bisa jadi akan berdampak buruk bagi keuangan anda. Beberapa mindset adalah mindsetyang turun temurun dimiliki oleh orang indonesia.

Berikut mindset yang harus anda waspadai jika anda memilikinya:

Anak harus makan yang banyak supaya sehat
Hampir semua orang tua menginginkan anaknya makan yang banyak. Secara naluriah, orang tua pasti menginginkan anaknya bebas dari rasa lapar. Dalam mindset ini orang tua berharap anak makan hingga kenyang dan tumbuh sehat. Pada akhirnya beberapa orang tua memaksakan diri meningkatkan pengeluaran lebih banyak untuk makan anak.

Mindset ini sebenarnya tanpa disadari dapat berakibat buruk pada keuangan anda. Makan banyak adalah sesuatu yang tidak baik (apa pun yang berlebihan itu tidak baik!). Mungkin jika anak anda memiliki tubuh berjenis eksomorph, makan banyak tidak menyebabkan obesitas. Namun umumnya makan banyak dapat menyebabkan obesitas pada anak yang dapat memengaruhi kesehatannya. Pada jangka pendek pengeluaran konsumsi anda meningkat beban dan pada jangka panjang meningkatkan pengeluaran untuk kesehatan.

Rezeki sudah dijamin Tuhan
Benar sekali bahwa rezeki yang kita dapatkan adalah berasal dari Tuhan. Namun mindset ini sering dijadikan tameng bagi beberapa orang untuk menghambur-hamburkan uang. Pada akhirnya mereka sering kehabisan uang atau bahkan sampai berutang dan tidak memiliki tabungan sekali pun.

Pertama yang harus anda sadari bahwa Tuhan memberikan anda rezeki, tapi anda diberi tanggung jawab untuk mengelola rezeki tersebut untuk memenuhi kebutuhan anda. Boros juga bertentangan dengan aturan Tuhan bukan? Ketika rezeki yang anda miliki tidak cukup, atau bahkan sampai berutang (bukan karena keadaan darurat), bisa jadi itu murni kesalahan anda sendiri karena tidak bisa mengelola rezeki yang diberikan Tuhan kepada anda.

Meskipun rezeki kita sudah diatur oleh Tuhan, ingatlah bahwa Tuhan menyuruh kita untuk berhias, makan, dan minum dengan tidak berlebih-lebihan.

Rajin menabung pangkal kaya
"Bang bing bung yuk, jangan dihitung! Tahu tahu kita nanti dapat untung". Masih ingat lagu dengan lirik ini? Ya! Bisa jadi mindset rajin menabung pangkal kaya tertanam di otak kita karena sering mendengar lagu ini.

Mungkin beberapa dari anda sudah sadar bahwa menabung sulit membuat anda kaya. Hal ini dikarenakan uang yang anda tabung nilainya akan tergerus inflasi. Menabung itu penting, asal pemanfaatannya jelas dan bukan hanya sekedar menimbun uang. Idle money lebih baik diinvestasikan agar harta anda berkembang. Dalam sisi perencanaan keuangan, menabung hanya ditujukan untuk tujuan keuangan tertentu.

Asuransi jiwa itu judi
"Kalau saya tidak mati sampai jatuh tempo, premi yang saya bayarkan jadi hangus. Saya rugi dong!"
"Kamu mau kalau mati dibayar satu miliar, kalau tidak mati uang saya hangus. Berarti asuransi jiwa judi dong?"

Ini mindset yang sangat salah karena salahnya pemahaman terhadap asuransi jiwa. Fungsi utama asuransi jiwa adalah proteksi, bukan investasi! Anda tidak bisa membahas untung rugi jika berbicara produk yang berfungsi sebagai proteksi. Jika anda ditawarkan asuransi jiwa dengan tambahan investasi, bisa jadi agen yang memprospek anda tidak mengerti asuransi jiwa.

Untuk menganalogikan pemanfaatan asuransi jiwa yang benar, saya analogikan dengan benda yang memiliki fungsi yang sama, yaitu proteksi. Misalnya anda membeli helm, apakah anda merasa rugi kalau anda tidak pernah kecelakaan sejak anda memakai helm hingga helm anda rusak? Apakah anda merasa memakai helm adalah berjudi? Atau anda ingin uang anda untuk beli helm dikembalikan jika anda tidak pernah kecelakaan?

Kesalahan untuk tidak mau memakai asuransi jiwa tidak berdampak langsung pada keuangan anda. Namun jika anda mati, tidak memiliki asuransi jiwa tidak merugikan keuangan anda, tetapi merugikan keuangan orang-orang yang keuangannya bergantung kepada anda. 

Sumber :detik.com


0 komentar:

Posting Komentar