Kamis, 17 November 2016
Sri Mulyani: Di Dunia, Hanya Jokowi yang Aktif Pantau Lapangan
19.53
No comments
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengaku tidak gembira
dengan pencapaian APBN 2015, termasuk opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) di
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2015 saat Raker dengan Banggar DPR,
Jakarta,Kamis (25/8). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan
(Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menargetkan peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business
(EoDB) Indonesia loncat ke posisi 91. Salah satu langkahnya melalui pemangkasan
waktu bongkar muat pelabuhan (dwelling time).
"Presiden Jokowi ingin EoDB kita loncat ke
peringkat 40. Tapi kemudahan berusaha Indonesia sudah naik 15 peringkat di
dunia is among the top reformer in the world," ucap Sri Mulyani di
acara Diskusi Ekonomi Indonesia Menyongsong 2017 di Auditorium SCTV, Jakarta,
Kamis malam (17/11/2016).
Pemerintah, sambungnya, sangat fokus untuk
menurunkan dwelling time di bawah 4 hari. Upaya
ini menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi saat sidak tahun lalu yang sempat
marah karena lambatnya dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kemauan pemerintah untuk menangani masalah
yang sulit, seperti dwelling time misalnya Presiden minta turun di
bawah 4 hari. Saya sudah keliling dunia, tidak ada tuh Presiden (negara lain)
yang betul-betul melototin (dwelling time)," tutur Sri Mulyani.
Sebagai contoh, Presiden Rusia Vladimir Putin dan
Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi yang juga bercita-cita menaikkan
peringkat kemudahan berusahanya. Namun tidak seperti Jokowi yang sampai turun
langsung ke pelabuhan.
"Presiden Putin dan Perdana Menteri Modi ingin
EoDB-nya naik, tapi mereka tidak datang tuh nongkrongin ke pelabuhan,
marah-marah dan turun langsung dan minta turunkan (dwelling time)," Sri Mulyani
menerangkan.
"Jadi Indonesia bukan masalah retorika tapi
bicara suatu strategi pertumbuhan ekonomi dengan langkah, dikelola, dan
dilakukan sehingga bisa menghasilkan suatu kemajuan yang bisa diukur,"
katanya. (Fik/Gdn)
Sumber : detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar