Kamis, 13 Oktober 2016

Negara yang Tak Mau Ikut Keterbukaan Pajak Akan Dikucilkan



Praktik pencucian uang turut menjadi salah satu pembahasan dalam World Bank-IMF Annual Meeting 2016 yang dilaksanakan di Amerika Serikat. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada tanggal 4 hingga 8 Oktober lalu.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, setiap negara memang harus berpartisipasi untuk menghindari aliran dana dari praktik pencucian uang. Pembahasan ini terutama menyasar pada penerimaan negara dalam sektor perpajakan.
"Tahun ini sudah banyak negara lakukan deklarasi partisipasi dalam keikutsertaan untuk bersama-sama memerangi penghindaran pajak atau erosi dari sisi basis pajak. Bersama FATF (Financial Action Task Force) kita sepakat untuk perangi aliran dana antar negara yang mengandung elemen penghindaran pajak," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Sri Mulyani menambahkan, negara yang menjalankan kebijakan ini nantinya akan semakin terisolir. Untuk itu diharapkan negara-negara di dunia dapat ikut serta dalam memberantas praktik pencucian uang.
"Dari sisi sanksi, ini sudah dibahas banyak di G20, bahwa negara yang tidak comply maka mereka akan semakin terisolir dari sisi seluruh kebijakan apa yang disebut compliance terhadap komitmen untuk partisipasi hindari pencucian uang dan penghindaran pajak," tutur Sri Mulyani.
"Kita juga sudah bahas penghindaran uang melalui transaksi legitimate yang sulit dipajaki seperti ecommerce, yang disebut online transaction yang dilakukan semua negara tanpa mereka bisa hindari. Banyak menteri keuangan yang alami hal yang sama. Ini juga menjadi concern selanjutnya," tutupnya.

Sumber: okezone.com
.


 

0 komentar:

Posting Komentar