Senin, 10 Oktober 2016

Google Hapus Utang Bocah 12 Tahun Senilai Rp 1,4 Miliar


Slogan "don't be evil"Google kali ini tercermin lewat keputusannya.
Perusahaan mesin pencari itu tak mau jahat pada bocah 12 tahun yang terjerat utang AdWords.
Google malah memutihkan utang senilai 112.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar tersebut.
Adalah Jose Javier, remaja beruntung asal Spanyol yang mendapat pengampunan utang dari Google.
Ini semua karena Javier masih di bawah umur dan terbukti salah paham atas perbuatannya.
Kehendak hati Javier adalah mengumpulkan duit dari setiap iklanyang muncul pada video band-nya, Los Saleros, di channel YouTube.
Mekanisme ini biasa dilakukan YouTuber lewat program AdSense.
Namun, Javier malah menandatangani kesepakatan di tool Ad's Creator Google, , sebagaimana dilaporkan Quartz, Senin (10/10/2016).
Tool itu digunakan untuk pihak yang ingin menaruh iklan di layanan Google, sehingga harus membayar ke Google tiap kaliiklan diklik.
Agaknya banyak yang menekan iklan buatan Javier, sehingga tagihan iklannya bisa mencapai ratusan ribu dollar AS. Saat ditagih, orang tua Javier berkelit dan tak mau membayar.
Sang ibu, Inma Quesada mengatakan, Javier membuat kesepakatan iklan dengan Google tanpa sepengetahuan orang tua. Hal ini tak benar sebab Javier masih di bawah umur.
Selain itu, Quesada menggarisbawahi sistem Google yang kurang teliti dari segi verifikasi.
Pasalnya, Javier cuma memasukkan nama dan nomor tabungan keluarganya untuk membuat iklan.
Tak ada konfirmasi identitas pemilik akun setelahnya. Hal ini, kata Quesada, mempermudah aksi para pencuri untuk membobol akun siapa saja demi mempromosikan sesuatu lewat layanan Google.
Google akhirnya menyelidiki kasus Javier dan memutuskan menghapus semua utang Javier.
Hal tersebut disampaikan lewat pernyataan resmi sang raksasa teknologi.
"Kami tak menerima uang sedikit pun dari pengguna ini (Javier) dan kami menghapus semua tagihan AdWords-nya," kata juru bicara Google.
Ke depan, Google berharap para orang tua mengecek laman Safety Center untuk mencegah anak-anak mereka membuat kekeliruan.


Sumber :tribunnews

0 komentar:

Posting Komentar