Senin, 31 Oktober 2016
4 Pengusaha kuliner RI mampu tembus pasar dunia
21.29
No comments
Membuat
wangi nama bangsa dan negara merupakan kewajiban dari masyarakat, terutama para
pemuda Indonesia. Memiliki semangat nasional untuk selalu ingin membanggakan
negara sendiri adalah hal yang paling dibutuhkan dalam membangun Indonesia
menjadi negara yang lebih baik lagi.
Tidak
perlu berperang lagi dalam memperjuangkan Indonesia, dengan membawa harum nama
Indonesia sampai ke negara orang sudah merupakan bentuk dari perjuangan. Jika
Anda tidak bisa berjuang di bidang olahraga layaknya atlet, atau bidang ilmu
pengetahuan layaknya peserta olimpiade.
Hal
lain yang bisa Anda lakukan adalah membuat usaha atau bisnis yang menggambarkan
Indonesia dan mampu membawanya sampai ke luar negeri. Memakai budaya Indonesia
sebagai daya tarik utama bisnis Anda, mencerminkan diri Anda yang bangga
terhadap tanah air sendiri adalah bentuk dari perjuangan. Contoh pilihan bisnis
yang dapat menggambarkan kekayaan budaya Indonesia adalah bisnis kuliner.
Perkembangan
bisnis kuliner di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Banyak dari makanan
tradisional Indonesia yang dianggap akan susah sukses lalu memperbanyak jenis
makanan barat untuk dijual, padahal makanan tradisional sendiri memiliki rasa
yang unik dan dapat diolah menjadi makanan yang tentu akan terasa juga terlihat
lebih menarik daripada makanan barat.
Berikut
adalah pengusaha kuliner Indonesia yang mempertahankan menu makanan tradisional
Indonesia sebagai hidangan utama di menu mereka dan berhasil sukses di negara
orang seperti dilansir cermati.com:
1.Rangga
Umara - Pecel Lele Lela
Rangga Umara pria berumur 31 tahun ini merupakan sosok dibalik rumah
makan terkenal dengan ikan lele sebagai menu utamanya yang dikenal dengan Lele
Lela. Rangga pada awalnya memulai usahanya karena Rangga di PHK dari perusahaan
tempat dia sebelumnya bekerja, ia memutuskan untuk menekuni usaha di bidang
kuliner. Pada awalnya Rangga membuka rumah makan seafood akan tetapi karena
sepi pembeli akhirnya Rangga menutup usaha tersebut dan memutuskan untuk
beralih jenis makanan yaitu menu favorit dia saat masa kuliah yaitu pecel lele.
Saat
membuka usaha tempat makan ini Rangga tetap mengalami kesulitan seperti sepi
pembeli karena tidak banyak masyarakat sekitar tempat usahanya yang menyukai
menu olahan lele, dan masih menggemari menu dengan olahan ayam. Akan tetapi
Rangga tetap teguh dan tetap berusaha untuk mengangkat menu dengan olahan lele
di tempat makannya agar lebih digemari oleh masyarakat sekitar.
Saat
ini bisnis kuliner Rangga Lele Lela sudah mencapai omzet Rp 1,8 miliar per
bulannya. Dengan 3 menu utama olahan lele yaitu lele goreng tepung, lele filet
kremes, dan lele saus padang. Rumah makan Lele Lela mendapatkan banyak
permintaan waralaba untuk negara-negara lain seperti Jeddah, Penang, Kuala
Lumpur, dan Singapura.
2.Agus
Pramono - Ayam Bakar Mas Mono
Pramono awalnya bekerja sebagai seorang OB (office boy) di sebuah
perusahaan selama belasan tahun. Setelah berhenti dari perusahaan tempat dia
bekerja Pramono akhirnya memutuskan untuk berdagang gorengan asongan dari SD ke
SD. Mengetahui bahwa dengan berdagang gorengan yang hanya bisa memberikan
dirinya omzet sebesar Rp15.000 akhirnya Pramono memutuskan untuk memulai usaha
ayam bakar.
Dengan
modal Rp 500.000 Pramono berjualan ayam bakar pertama kali dengan gerobak
birunya yang ternyata membawanya menjadi sukses sampai sekarang. Saat ini usaha
Ayam Bakar Mas Mono telah mencapai omzet miliaran Rupiah perbulannya dengan 500
cabang tersebar di seluruh Indonesia.
Tidak
hanya itu, Pramono berhasil membuka usaha makannya dengan sistem waralaba
sampai ke Malaysia, Singapura, Kuwait, Australia, Arab Saudi dan Dubai dan
berhasil menjadi pilihan makanan favorit di negara-negara tersebut dengan
mempertahankan kualitas utama ayam bakarnya yang memang menjadi daya tarik
utamanya yaitu kelembutan dari daging ayam bakarnya sendiri juga berbagai macam
olahan menu ayam bakarnya seperti ayam bakar cabe ijo dan jenis menu lain yang
bukan olahan ayam.
3.Santoni
- Bumbu Desa
Siapa yang tidak mengetahui Bumbu Desa? Tempat makan ini banyak berada
di mall-mall besar di Jakarta. Bumbu Desa bisa dibilang merupakan
restoran dengan menu utama makanan khas tanah sunda Jawa Barat kualitas bintang
lima. Karena tempatnya yang cukup bagus dan harganya yang sedikit lebih mahal
dari rumah makan sunda biasanya.
Usaha
kuliner khas tanah sunda milik Santoni ini awalnya adalah usaha keluarga yang
dimulai hanya dengan modal Rp 8 juta saat itu sampai akhirnya setelah Santoni
membuat waralaba untuk usaha ini pada tahun 2004, bisnis Santoni melesat sampai
menginjak Singapura dan Malaysia.
Tidak
hanya itu Bumbu Desa sendiri telah membuka lebih dari 50 cabang yang telah
tersebar luas di seluruh Indonesia. Omset dari Bumbu Desa sendiri sekarang
sudah mencapai miliaran Rupiah perbulannya, baik dari Indonesia sendiri atau
dari luar negeri.
Saat
ini Bumbu Desa sedang melebarkan sayapnya di kota-kota yang ada di negara
Amerika yaitu Vancouver dan Seattle sampai ke negara Kanada.
Dengan
berpegang teguh terhadap misinya yaitu mengenalkan makanan khas tanah pasundan
ini ke seluruh dunia, Santoni orang yang ada di balik kesuksesan Bumbu Desa ini
berhasil membawa kelezatan makanan tradisional Indonesia sampai ke luar negeri.
4.Sukyanti
Nugroho - Es Teler 77
Awalnya Es Teler 77 adalah warung makan biasa dan sederhana. Dengan
mengandalkan kemampuan memasak Ibu Mertuanya yang dikatakan paling enak untuk
masakan Indonesia Sukyanti Nugroho memberanikan untuk membuka usaha warung
makan Es Teler 77.
Dengan
mempertahankan berbagai macam menu makanan tradisional khas indonesia Es Teler
77 akhirnya berkembang pesat dan tersebar luas di Indonesia dan telah banyak
berada di mall-mall besar di Indonesia.
Tidak
seperti Bumbu Desa yang fokus kepada makanan khas sunda. Es Teler 77 lebih ke
makanan masakan rumah yang sering Anda temukan di rumah. Seperti sayur asam dan
tumis kangkung.
Es
Teler 77 sendiri sudah berdiri lebih dari 30 tahun. Di resmikan pada tanggal 7
Juli 1982 sosok utama dibalik kesuksesan Es Teler 77 ini sekaligus yang
menginspirasi Sukyanti adalah Ibu Muniarti yang mendapatkan predikat terbaik
saat mengikuti lomba meracik Es Teler.
Dibantu
oleh kedua mertuanya yaitu Ibu Muniarti sendiri beserta suami Trisno Budijanto
dan istrinya Yeni Setiawan Widjaja, Sukyanto berhasil membuat Es Teler 77
menjadi salah satu usaha tempat makan dengan jumlah cabang waralaba terbesar.
Saat
ini Es Teler telah tersebar sampai New Delhi, Melbourne Australia, Malaysia,
dan Singapura.
Sumber:
merdeka.com
Bos Pajak ungkap ada WP tambang bayar tebusan Tax Amnesty Rp 5.000
21.11
No comments
Direktur Jendral (Dirjen) Pajak
Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi mencatat Wajib Pajak (WP) sektor
pertambangan minerba dan migas yang mengikuti Tax Amnesty atau amnesti pajak
hanya sebanyak 1.035 WP. Angka ini terbilang minim dari jumlah wajib pajak
sektor tersebut yang mencapai 7.115 WP.
Di mana, tebusan tertinggi dari WP Pertambangan Minerba Rp 96,3 miliar dan Rp 17,4 miliar oleh WP Migas.
"Mereka ada yang membayar uang tebusan Rp 5.000," ujar Ken di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (27/10).
Ken merinci, jumlah WP orang pribadi dan badan di sektor pertambangan minerba sebanyak 6.001 WP, di mana hanya 967 WP ikut Tax Amnesty.
"Total nilai tebusan mereka (pertambangan minerba) Rp 221,71 miliar dengan rata-rata tebusan Rp 229,27 juta," ucap Ken.
Sedangkan, jumlah WP migas sebanyak 1.114 WP, di mana hanya 68 WP yang ikut amnesti pajak. Total nilai tebusan sebesar Rp 40,60 miliar dengan rata-rata tebusan Rp 527,29 juta.
Adapun sebaran WP Pertambangan Minerba yang ikut Tax Amnesty berdasarkan lokasi tambang, meliputi:
- Pulau Sumatera ada 1.307 WP, yang ikut Tax Amnesty 277 WP dengan total uang tebusan Rp 46,7 miliar
- Pulau Jawa sebanyak 97 WP Pertambangan Minerba ikut Tax Amnesty dari total 512 WP. Uang tebusan yang masuk Rp 12,2 miliar
- Pulau Kalimantan dari 2.754 WP, sebanyak 378 WP ikut Tax Amnesty dengan uang tebusan Rp 144,1 miliar
- Pulau Sulawesi dari 855 WP, sebanyak 135 WP ikut Tax Amnesty dengan uang tebusan Rp 15,7 miliar
- Pulau Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku dari 573 WP yang ikut Tax Amnesty sebanyak 80 WP. Nilai uang tebusan yang masuk Rp 2,8 miliar
Sedangkan WP berdasarkan sektor pertambangan migas antara lain
- Di Pulau Sumatera dari 42 Blok dan 94 WP, hanya 1 WP yang mendaftar Tax Amnesty dengan pembayaran uang tebusan Rp 130 juta
- Di Pulau Jawa, dari 14 Blok dan 42 WP, sebanyak 4 WP mendaftar Tax Amnesty dengan uang tebusan Rp 720.000
- Di Pulau Kalimantan, dari 16 Blok dan 41 WP, bahkan sama sekali belum ada yang ikut Tax Amnesty.
- Di Pulau Sulawesi yang tercatat ada 4 Blok Minyak Bumi dan 10 WP dan juga belum ada yang ikut Tax Amnesty
- Di Pulau Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku baru 1 WP ikut Tax Amnesty dari 8 Blok dan 25 WP. Uang tebusan Rp 14 juta.
Sumber : merdeka.com
Ditjen Pajak sebut banyak artis enggan ikut Tax Amnesty
21.05
No comments
Realisasi Tax Amnesty atau pengampunan pajak saat
ini menembus Rp 3.859 triliun. Angka ini juga berhasil membawa Tanah Air
menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
Sayangnya, Direktorat Jenderal Pajak menilai angka tersebut masih jauh dari target. Pasalnya, belum seluruh golongan profesi yang sadar dan mengikuti program Tax Amnesty ini.
"Jumlah wajib pajak yang ikut Tax Amnesty masih mengecewakan. Golongan profesi menengah ke atas seperti notaris, pengacara, artis, dan dokter masih banyak yang belum ikut program ini," kata Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak dalam diskusi bertajuk 'Tax Amnesty: Sebuah Penghormatan terhadap Para Pembayar Pajak', di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10).
Kurangnya laporan harta dari para pemilik profesi tersebut, menurut Hestu, bisa disiasati dengan sosialisasi yang lebih menyeluruh.
"Seluruh komponen bangsa seperti, Kadin, DPR, dan perbankan harus bersama-sama mensukseskan jalannya pajak. Contoh, bank-bank tawarkan program ini kepada nasabah prioritas," tambah Hestu.
Hestu menilai, jika seluruh komponen ikut bekerja bersama secara konsisten, maka di periode berikutnya, Indonesia akan bertahan menjadi yang terbaik di dunia.
"Harapan terbesar adalah Indonesia menjadi negara yang tidak akan dikejar negara manapun soal kesadaran membayar pajak," pungkas Hestu.
Sayangnya, Direktorat Jenderal Pajak menilai angka tersebut masih jauh dari target. Pasalnya, belum seluruh golongan profesi yang sadar dan mengikuti program Tax Amnesty ini.
"Jumlah wajib pajak yang ikut Tax Amnesty masih mengecewakan. Golongan profesi menengah ke atas seperti notaris, pengacara, artis, dan dokter masih banyak yang belum ikut program ini," kata Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak dalam diskusi bertajuk 'Tax Amnesty: Sebuah Penghormatan terhadap Para Pembayar Pajak', di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10).
Kurangnya laporan harta dari para pemilik profesi tersebut, menurut Hestu, bisa disiasati dengan sosialisasi yang lebih menyeluruh.
"Seluruh komponen bangsa seperti, Kadin, DPR, dan perbankan harus bersama-sama mensukseskan jalannya pajak. Contoh, bank-bank tawarkan program ini kepada nasabah prioritas," tambah Hestu.
Hestu menilai, jika seluruh komponen ikut bekerja bersama secara konsisten, maka di periode berikutnya, Indonesia akan bertahan menjadi yang terbaik di dunia.
"Harapan terbesar adalah Indonesia menjadi negara yang tidak akan dikejar negara manapun soal kesadaran membayar pajak," pungkas Hestu.
Sumber : detik.com
Jumat, 28 Oktober 2016
Ada 177.588 Dokter di RI, Tapi Hanya 7.125 yang Ikut Tax Amnesty Periode I
01.19
No comments
Direktorat Jenderal Pajak (DJP ) mencatat, jumlah dokter menurut data
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) sebanyak 177.588 orang. Namun, hanya 7.125
orang dokter yang ikut periode pertama tax amnesty dan membayar uang tebusan.
"Rinciannya, 6.273 dokter dan 852 dokter
gigi. Adapun total nilai tebusan mencapai Rp 727,199 miliar dengan rata-rata
tebusan sebesar Rp 102 juta," sebut data Ditjen Pajak yang dikutip detikFinance, Kamis (27/10/2016).
Ditjen Pajak mencatat, untuk dokter umum
pembayaran uang tebusan paling Rp 15.000 dan paling tinggi Rp 10,4 miliar.
Secara total, uang tebusan dari dokter umum sebanyak Rp 438 miliar.
Tebusan dari dokter spesialis paling rendah Rp
33.000 dan paling tinggi Rp 108,4 miliar. Total uang tebusan dari dokter
spesialis sebesar Rp 240 miliar.
Sedangkan tebusan dari dokter gigi, termasuk
dokter gigi spesialis, paling rendah Rp 130.000 dan tertinggi Rp 2,3 miliar.
Secara total, tebusan mencapai Rp 49 miliar.
Secara sebaran, dokter peserta tax
amnesty periode I adalah sebagai berikut:
1. Sumatera: 926 wajib pajak dengan tebusan Rp
57 miliar
2. Kalimantan: 336 wajib pajak dengan tebusan Rp
22 miliar
3. Sulawesi: 343 wajib pajak dengan tebusan Rp
18 miliar
4. Jakarta: 1.317 wajib pajak dengan tebusan Rp
383 miliar
5. Jawa non Jakarta: 3.692 wajib pajak dengan
tebusan Rp 225 miliar
6. Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua: 511
wajib pajak dengan tebusan Rp 21 miliar. (hns/wdl)
"Rinciannya, 6.273 dokter dan 852 dokter gigi. Adapun total nilai tebusan mencapai Rp 727,199 miliar dengan rata-rata tebusan sebesar Rp 102 juta," sebut data Ditjen Pajak yang dikutip detikFinance, Kamis (27/10/2016).
Ditjen Pajak mencatat, untuk dokter umum pembayaran uang tebusan paling Rp 15.000 dan paling tinggi Rp 10,4 miliar. Secara total, uang tebusan dari dokter umum sebanyak Rp 438 miliar.
Tebusan dari dokter spesialis paling rendah Rp 33.000 dan paling tinggi Rp 108,4 miliar. Total uang tebusan dari dokter spesialis sebesar Rp 240 miliar.
Sedangkan tebusan dari dokter gigi, termasuk dokter gigi spesialis, paling rendah Rp 130.000 dan tertinggi Rp 2,3 miliar. Secara total, tebusan mencapai Rp 49 miliar.
Secara sebaran, dokter peserta tax amnesty periode I adalah sebagai berikut:
1. Sumatera: 926 wajib pajak dengan tebusan Rp 57 miliar
2. Kalimantan: 336 wajib pajak dengan tebusan Rp 22 miliar
3. Sulawesi: 343 wajib pajak dengan tebusan Rp 18 miliar
4. Jakarta: 1.317 wajib pajak dengan tebusan Rp 383 miliar
5. Jawa non Jakarta: 3.692 wajib pajak dengan tebusan Rp 225 miliar
6. Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua: 511 wajib pajak dengan tebusan Rp 21 miliar. (hns/wdl)
Pengusaha Sanggupi Kenaikan Upah Minimum 8,25% Tahun Depan
01.14
No comments
Pemerintah akan menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2017 sebesar
8,25%. Pengusaha menilai hanya sedikit perusahaan yang akan menangguhkan
kenaikan UMP tersebut.
"Mungkin penangguhan (kenaikan UMP) sedikit sekali karena ikut formulanya sama dengan pemerintah," ujar Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani, di Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2016).
Besaran kenaikan UMP tahun 2017 ditetapkan sebesar 8,25%. Kenaikan UMP tahun depan didapatkan dengan asumsi inflasi 3,07% dan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,18%.
Besaran kenaikan tersebut nantinya akan dipakai sebagai patokan oleh seluruh gubernur untuk menetapkan UMP di masing-masing wilayahnya, dan diserahkan ke Menteri Ketenagakerjaan paling lambat 1 November 2016.
Hal itu yang dinilai Apindo hanya sedikit perusahaan yang akan menangguhkan kenaikan UMP. Saat ini Hariyadi menilai UMP akan dikembalikan menjadi fungsi jaring pengaman sosial yang harus dibayar pekerja sehingga itu adalah upah minimum yang harus dibayar kepada karyawan dan tidak boleh ditangguhkan.
"Sekarang pemerintah mau balikin konsep jaminan pengaman sosialnya, kalau itu dilihat trennya ingin sebagai jaring pengaman sosial itu harusnya nggak boleh ditangguhkan lagi karena logikanya sudah paling minimum," ujar Hariyadi.
Jika perusahaan telah menangguhkan kenaikan UMP pada tahun ini, maka kemungkinan untuk menangguhkan dalam menaikan UMP di tahun selanjutkan akan terjadi lagi. Itu yang dikhawatirkan pengusaha.
"Kalau kemarin naiknya tinggi sekali orang nggak sanggup. Akhirnya bgitu menangguhkan sebetulnya bahaya juga kalau sudah menangguhkan, kontrak berjalan tahun depan pasti dia nggak sanggup lagi," imbuhnya. (ang/ang)
"Mungkin penangguhan (kenaikan UMP) sedikit sekali karena ikut formulanya sama dengan pemerintah," ujar Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani, di Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2016).
Besaran kenaikan UMP tahun 2017 ditetapkan sebesar 8,25%. Kenaikan UMP tahun depan didapatkan dengan asumsi inflasi 3,07% dan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,18%.
Besaran kenaikan tersebut nantinya akan dipakai sebagai patokan oleh seluruh gubernur untuk menetapkan UMP di masing-masing wilayahnya, dan diserahkan ke Menteri Ketenagakerjaan paling lambat 1 November 2016.
Hal itu yang dinilai Apindo hanya sedikit perusahaan yang akan menangguhkan kenaikan UMP. Saat ini Hariyadi menilai UMP akan dikembalikan menjadi fungsi jaring pengaman sosial yang harus dibayar pekerja sehingga itu adalah upah minimum yang harus dibayar kepada karyawan dan tidak boleh ditangguhkan.
"Sekarang pemerintah mau balikin konsep jaminan pengaman sosialnya, kalau itu dilihat trennya ingin sebagai jaring pengaman sosial itu harusnya nggak boleh ditangguhkan lagi karena logikanya sudah paling minimum," ujar Hariyadi.
Jika perusahaan telah menangguhkan kenaikan UMP pada tahun ini, maka kemungkinan untuk menangguhkan dalam menaikan UMP di tahun selanjutkan akan terjadi lagi. Itu yang dikhawatirkan pengusaha.
"Kalau kemarin naiknya tinggi sekali orang nggak sanggup. Akhirnya bgitu menangguhkan sebetulnya bahaya juga kalau sudah menangguhkan, kontrak berjalan tahun depan pasti dia nggak sanggup lagi," imbuhnya. (ang/ang)
Sumber : detik.com
Dana WNI 'Pulang Kampung' dari 5 Negara Ini, Terbanyak dari Singapura
01.10
No comments
Singapura
masih mendominasi lokasi harta Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Menurut data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, dana WNI yang dibawa pulang
dari Singapura ke Indonesia (repatriasi) selama 26 hari periode II tax
amnesty, dari 1-26 Oktober 2016, sebanyak Rp 455,07 miliar.
"Setelah Singapura, posisi berikutnya ditempati Australia dengan total dana repatriasi Rp 50,48 miliar, India Rp 6,91 miliar. Kemudian, Malaysia Rp 6,46 miliar dan China Rp 3,97 miliar," sebut data Ditjen Pajak yang dikutip detikFinance, Kamis (27/10/2016).
Sedangkan untuk deklarasi harta di luar negeri, posisi pertama ditempati Singapura dengan total harta yang dilaporkan Rp 3.238,23 triliun. Kemudian, Cayman Islands Rp 490 miliar, Bahama Rp 488,67 miliar, Australia Rp 359,67 miliar, dan Hong Kong Rp 189,56 miliar.
Selain itu, ada 5 jenis harta paling banyak diungkap (deklarasi) di bulan pertama periode II tax amnesty. Pertama, kas dan setara kas sebesar Rp 29,06 triliun. Kedua, tanah, bangunan, dan harta tak bergerak lainnya Rp 22,9 triliun.
Ketiga, investasi dan surat berharga sebanyak Rp 5,83 triliun. Keempat, piutang dan persediaan logam mulia, barang bergerak, dan harta bergerak Rp 4,14 triliun. Kelima, harta lainnya Rp 4,76 triliun. (hns/wdl)
"Setelah Singapura, posisi berikutnya ditempati Australia dengan total dana repatriasi Rp 50,48 miliar, India Rp 6,91 miliar. Kemudian, Malaysia Rp 6,46 miliar dan China Rp 3,97 miliar," sebut data Ditjen Pajak yang dikutip detikFinance, Kamis (27/10/2016).
Sedangkan untuk deklarasi harta di luar negeri, posisi pertama ditempati Singapura dengan total harta yang dilaporkan Rp 3.238,23 triliun. Kemudian, Cayman Islands Rp 490 miliar, Bahama Rp 488,67 miliar, Australia Rp 359,67 miliar, dan Hong Kong Rp 189,56 miliar.
Selain itu, ada 5 jenis harta paling banyak diungkap (deklarasi) di bulan pertama periode II tax amnesty. Pertama, kas dan setara kas sebesar Rp 29,06 triliun. Kedua, tanah, bangunan, dan harta tak bergerak lainnya Rp 22,9 triliun.
Ketiga, investasi dan surat berharga sebanyak Rp 5,83 triliun. Keempat, piutang dan persediaan logam mulia, barang bergerak, dan harta bergerak Rp 4,14 triliun. Kelima, harta lainnya Rp 4,76 triliun. (hns/wdl)
Sumber : detik.com
Cerita Sri Mulyani Bertemu Pengusaha Tambang yang Tak Patuh Pajak
01.07
No comments
Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemarin bertemu dengan para pengusaha tambang
dalam negeri. Sri Mulyani menjelaskan banyaknya pengusaha di sektor tersebut
yang tidak patuh dalam pembayaran pajak.
Pertemuan dilangsungkan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Sri Mulyani didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi dan beberapa staf lainnya.
Dalam pertemuan singkat tersebut, Sri Mulyani memaparkan banyaknya pengusaha yang selama ini tidak menjalankan kewajiban pajak dengan benar.
"Tadi malam saya bertemu dengan pengusaha minerba, kita melihat potensi kepatuhan penerimaan pajaknya pun tidak," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Data mencatat pada 2011, jumlah perusahaan yang melaporkan surat pemberitahuan (SPT) adalah 3.037 wajib pajak, sementara yang tidak adalah 2.964 wajib pajak. Pada 2015 kondisinya 2.577 melaporkan SPT, dan 3.624 wajib pajak tidak melaporkan SPT.
Pemerintah menyediakan peluang untuk mengikuti pengampunan pajak atau tax amnesty. Namun ternyata, peserta dari sektor ini sangat rendah. Dari total 6.001 wajib pajak, hanya 967 wajib pajak yang mengikuti tax amnesty.
Total nilai tebusan adalah Rp 221,8 miliar dengan rata-rata pembayaran sebesar Rp 226 juta. Tertinggi tebusan adalah Rp 96,3 miliar dan terendah Rp 5.000.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menjelaskan, bila tidak mengikuti tax amnesty, maka ada banyak cara lain untuk meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak. Di mana pastinya sesuai dengan aturan yang berlaku di perundang-undangan.
"Walaupun tanpa tax amnesty itu sebetulnya bisa ditingkatkan melalui kepatuhan, audit, tindakan yang memang ada di dalam peraturan perundang-undangan," terang Sri Mulyani. (mkl/dna)
Pertemuan dilangsungkan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Sri Mulyani didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi dan beberapa staf lainnya.
Dalam pertemuan singkat tersebut, Sri Mulyani memaparkan banyaknya pengusaha yang selama ini tidak menjalankan kewajiban pajak dengan benar.
"Tadi malam saya bertemu dengan pengusaha minerba, kita melihat potensi kepatuhan penerimaan pajaknya pun tidak," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Data mencatat pada 2011, jumlah perusahaan yang melaporkan surat pemberitahuan (SPT) adalah 3.037 wajib pajak, sementara yang tidak adalah 2.964 wajib pajak. Pada 2015 kondisinya 2.577 melaporkan SPT, dan 3.624 wajib pajak tidak melaporkan SPT.
Pemerintah menyediakan peluang untuk mengikuti pengampunan pajak atau tax amnesty. Namun ternyata, peserta dari sektor ini sangat rendah. Dari total 6.001 wajib pajak, hanya 967 wajib pajak yang mengikuti tax amnesty.
Total nilai tebusan adalah Rp 221,8 miliar dengan rata-rata pembayaran sebesar Rp 226 juta. Tertinggi tebusan adalah Rp 96,3 miliar dan terendah Rp 5.000.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menjelaskan, bila tidak mengikuti tax amnesty, maka ada banyak cara lain untuk meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak. Di mana pastinya sesuai dengan aturan yang berlaku di perundang-undangan.
"Walaupun tanpa tax amnesty itu sebetulnya bisa ditingkatkan melalui kepatuhan, audit, tindakan yang memang ada di dalam peraturan perundang-undangan," terang Sri Mulyani. (mkl/dna)
Sumber :detik.com
Pria Ini Banting Setir, dari Asisten Direktur Jadi Penjual Roti Beromzet Rp 270 Juta/Bulan
01.03
No comments
Bisnis kuliner tak pernah ada habisnya. Tak
terkecuali dengan bisnis roti. Meski sudah banyak pemain di bisnis makanan
olahan tepung terigu ini, pendatang baru terus bermunculan. Salah satu yang
sukses adalah Tonny Rusli, yang merintis toko roti dengan label Babe Bakery.
Tonny, yang sebelumnya adalah asisten direktur di sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris selama 7 tahun ini, nekat banting setir menjadi penjual roti. Usaha ini berawal dari idenya memberikan makanan yang sehat untuk Ibunya saat sakit kanker payudara.
"Mama saya suka roti, tapi beliau pernah sakit kanker payudara. Jadi kondisi itu membuat saya ingin membuat roti tanpa pengawet untuk mama saya setiap pagi. Makanya sampai sekarang roti kami tidak ada tambahan bahan pengawet," ucap Tonny kepada detikFinance, Selasa (18/10/2016).
Tak disangka, roti racikan Tonny ramai peminat. Banyak pesanan berdatangan dari teman-temannya. Jebolan Universitas Tarumanegara ini pun mengajak sang adik membuka toko roti di daerah Bojong, Jakarta Barat.
Namun lantaran sepi pembeli, Tonny pun pindah dengan menyewa tempat yang lebih strategis di Puri Kembangan, Jakarta Barat, yang menjadi tokonya sampai saat ini.
"Modal sangat kecil, kami hanya membeli peralatan sederhana saja seperti oven, mixer, dan proofer. Kami mulai dari bisnis rumahan, saya ajak adik saya karena kurang modal. Beranikan diri sewa kios kecil, 3 bulan jalan kami merasa lokasinya kurang strategis, jadi kami pindah ke tempat yang sekarang," ucap Tonny.
Tonny menggarap bisnisnya dengan slogan roti lembut, enak, sehat, dan tanpa pengawet. Dalam kurun waktu 4 bulan setelah membuka gerai di Puri Kembangan, Tonny memberanikan diri membuka cabang di Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung. Kini dia sudah memiliki 3 toko dengan 20 orang karyawan.
"Omzet 3 toko per bulan sekitar Rp 270 juta dengan karyawan 20 orang. Rencana kami akan buka lebih banyak lagi outlet di Jakarta dan daerah lainnya, sehingga lebih banyak orang menikmati roti sehat kami. Kami juga siap mencari mitra yang mau kerjasama dan punya visi yang sama, menjual roti sehat tanpa pengawet," kata Tonny.
Inovasi produk
Meski terbilang sukses dalam kurun waktu cepat, Tonny mengaku tak mudah dalam memasarkan roti di awal merintis bisnis. Kunci suksesnya, meyakinkan pelanggan dengan kualitas rotinya.
"Yang sulit memasarkan roti karena banyak roti yang dijual, tapi bagaimana mengedukasi pembeli kalau roti kami itu sehat dan tanpa pengawet. Kalau di toko kami, ketika tidak laku, kami akan tarik, dan setiap pagi selalu kami jual roti fresh dari oven," terang Tonny.
"Bagaimana membuat orang tahu roti kami. Kami sempat melakukan program bagi-bagi tester gratis ke tempat-tempat keramaian seperti sekolah, rumah ibadah, sampai bank," tambahnya.
Soal inovasi produknya, Tonny mengaku punya hobi berburu makanan enak. Beberapa varian roti yang laris manis di Babe Bakery seperti crunchy ovomaltine, smoke beef blanket, dan mexico salted caramel merupakan karyanya dari petualangan kulinernya tersebut.
"Jangan takut bermimpi untuk memulai usaha. Jangan takut memulai, karena kalau kita nggak pernah mencoba, kita nggak pernah tahu usaha kita berhasil atau tidak. Tidak ada sukses yang instan, kuncinya inovasi dan kreatif," kata Tonny memberi saran untuk pengusaha pemula.
Untuk produk roti Babe Bakery bisa dilihat di www.babebakery.com. (wdl/wdl)
Tonny, yang sebelumnya adalah asisten direktur di sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris selama 7 tahun ini, nekat banting setir menjadi penjual roti. Usaha ini berawal dari idenya memberikan makanan yang sehat untuk Ibunya saat sakit kanker payudara.
"Mama saya suka roti, tapi beliau pernah sakit kanker payudara. Jadi kondisi itu membuat saya ingin membuat roti tanpa pengawet untuk mama saya setiap pagi. Makanya sampai sekarang roti kami tidak ada tambahan bahan pengawet," ucap Tonny kepada detikFinance, Selasa (18/10/2016).
Tak disangka, roti racikan Tonny ramai peminat. Banyak pesanan berdatangan dari teman-temannya. Jebolan Universitas Tarumanegara ini pun mengajak sang adik membuka toko roti di daerah Bojong, Jakarta Barat.
Namun lantaran sepi pembeli, Tonny pun pindah dengan menyewa tempat yang lebih strategis di Puri Kembangan, Jakarta Barat, yang menjadi tokonya sampai saat ini.
"Modal sangat kecil, kami hanya membeli peralatan sederhana saja seperti oven, mixer, dan proofer. Kami mulai dari bisnis rumahan, saya ajak adik saya karena kurang modal. Beranikan diri sewa kios kecil, 3 bulan jalan kami merasa lokasinya kurang strategis, jadi kami pindah ke tempat yang sekarang," ucap Tonny.
Tonny menggarap bisnisnya dengan slogan roti lembut, enak, sehat, dan tanpa pengawet. Dalam kurun waktu 4 bulan setelah membuka gerai di Puri Kembangan, Tonny memberanikan diri membuka cabang di Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung. Kini dia sudah memiliki 3 toko dengan 20 orang karyawan.
"Omzet 3 toko per bulan sekitar Rp 270 juta dengan karyawan 20 orang. Rencana kami akan buka lebih banyak lagi outlet di Jakarta dan daerah lainnya, sehingga lebih banyak orang menikmati roti sehat kami. Kami juga siap mencari mitra yang mau kerjasama dan punya visi yang sama, menjual roti sehat tanpa pengawet," kata Tonny.
Inovasi produk
Meski terbilang sukses dalam kurun waktu cepat, Tonny mengaku tak mudah dalam memasarkan roti di awal merintis bisnis. Kunci suksesnya, meyakinkan pelanggan dengan kualitas rotinya.
"Yang sulit memasarkan roti karena banyak roti yang dijual, tapi bagaimana mengedukasi pembeli kalau roti kami itu sehat dan tanpa pengawet. Kalau di toko kami, ketika tidak laku, kami akan tarik, dan setiap pagi selalu kami jual roti fresh dari oven," terang Tonny.
"Bagaimana membuat orang tahu roti kami. Kami sempat melakukan program bagi-bagi tester gratis ke tempat-tempat keramaian seperti sekolah, rumah ibadah, sampai bank," tambahnya.
Soal inovasi produknya, Tonny mengaku punya hobi berburu makanan enak. Beberapa varian roti yang laris manis di Babe Bakery seperti crunchy ovomaltine, smoke beef blanket, dan mexico salted caramel merupakan karyanya dari petualangan kulinernya tersebut.
"Jangan takut bermimpi untuk memulai usaha. Jangan takut memulai, karena kalau kita nggak pernah mencoba, kita nggak pernah tahu usaha kita berhasil atau tidak. Tidak ada sukses yang instan, kuncinya inovasi dan kreatif," kata Tonny memberi saran untuk pengusaha pemula.
Untuk produk roti Babe Bakery bisa dilihat di www.babebakery.com. (wdl/wdl)
Hebat! Pesawat Buatan RI Dipakai Thailand, Senegal, Hingga Arab
00.57
No comments
Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) terus
melakukan penjualan pesawat ke luar negeri alias ekspor. BUMN produsen pesawat
ini tidak mau bergantung lagi pada uang negara untuk pengembangan bisnisnya.
"Penjualan kita agak menurun dari tahun 2015 ke 2016. Karena ada banyak perubahan dari renstra (rencana strategis) dan keterbatasan budget negara. Oleh karena itu, di 2015 kita sudah kencang penetrasi ke luar negeri. Jadi kita tidak bisa tergantung lagi kepada renstra atau APBN," ujar Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI, Budiman Saleh, kepada detikFinance saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis malam (27/10/2016).
Ia mengatakan, hingga akhir tahun ini, PTDI menargetkan akan mengeksor pesawat untuk tiga negara, yaitu Thailand, Senegal, dan Filipina. Masing-masing dengan tipe pesawat yang berbeda. Dua unit N212 untuk Thailand, 2 unit CN235 untuk Senegal, dan 6 unit NC212 untuk Filipina.
"Senegal ada dua lagi, order yang akan kita delivery di bulan Desember ini merupakan repeat order untuk pesawat CN235. Lalu Thailand 2 unit NC212, dan Filipina juga kalau bisa kita selesaikan settlement termination contract-nya, kita akan bisa dapatkan kontrak berikutnya, karena dalam perencanaannya mereka masih membutuhkan sekitar 6 pesawat lagi," katanya.
"Jadi sampai akhir tahun ini kita targetkan tambahan order untuk 2 unit 212 Thailand, dari Senegal (2 unit CN235), dan dari Filipina (6 unit NC212)," jelasnya.
Selain negara-negara tersebut, PTDI juga tengah mengincar kerja sama dengan sejumlah negara lainnya seperti Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan yang juga menjadi pelanggan setia BUMN pesawat terbang ini. Korea Selatan sendiri sudah mengoperasikan 12 unit N235, dan masih ada potensi 4 sampai 6 lagi untuk kebutuhan pertahanan negara tersebut.
Khusus untuk Uni Emirat Arab, Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan, negara tersebut menginginkan adanya pesawat baru modifikasi dari CN235. Pesawat jenis ini sendiri telah digunakan sejak tahun 1993 oleh negara ini.
"Saya kemarin juga baru pulang dari Abu Dhabi. Di sana dia pakai CN235 buatan PTDI tahun 93-95. Jadi 20 tahun lebih. Dan mereka sangat puas. Mereka ingin sesuatu yang baru sekarang untuk menggantikan," ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Kondisi keuangan PTDI sendiri mulai membaik setelah di 2012 mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun. Dengan adanya PMN tersebut, perusahaan kembali mendapatkan kepercayaan dari bank untuk mendapatkan pendanaan, dan dari customeruntuk melakukan pengembangan rencana perusahaan.
"Dengan adanya PMN, kita punya kepercayaan dari bank untuk pinjam uang ke bank, dan customer bisa percaya bahwa kita bisa kerjakan," jelas Budi. (drk/wdl)
"Penjualan kita agak menurun dari tahun 2015 ke 2016. Karena ada banyak perubahan dari renstra (rencana strategis) dan keterbatasan budget negara. Oleh karena itu, di 2015 kita sudah kencang penetrasi ke luar negeri. Jadi kita tidak bisa tergantung lagi kepada renstra atau APBN," ujar Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI, Budiman Saleh, kepada detikFinance saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis malam (27/10/2016).
Ia mengatakan, hingga akhir tahun ini, PTDI menargetkan akan mengeksor pesawat untuk tiga negara, yaitu Thailand, Senegal, dan Filipina. Masing-masing dengan tipe pesawat yang berbeda. Dua unit N212 untuk Thailand, 2 unit CN235 untuk Senegal, dan 6 unit NC212 untuk Filipina.
"Senegal ada dua lagi, order yang akan kita delivery di bulan Desember ini merupakan repeat order untuk pesawat CN235. Lalu Thailand 2 unit NC212, dan Filipina juga kalau bisa kita selesaikan settlement termination contract-nya, kita akan bisa dapatkan kontrak berikutnya, karena dalam perencanaannya mereka masih membutuhkan sekitar 6 pesawat lagi," katanya.
"Jadi sampai akhir tahun ini kita targetkan tambahan order untuk 2 unit 212 Thailand, dari Senegal (2 unit CN235), dan dari Filipina (6 unit NC212)," jelasnya.
Selain negara-negara tersebut, PTDI juga tengah mengincar kerja sama dengan sejumlah negara lainnya seperti Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan yang juga menjadi pelanggan setia BUMN pesawat terbang ini. Korea Selatan sendiri sudah mengoperasikan 12 unit N235, dan masih ada potensi 4 sampai 6 lagi untuk kebutuhan pertahanan negara tersebut.
Khusus untuk Uni Emirat Arab, Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan, negara tersebut menginginkan adanya pesawat baru modifikasi dari CN235. Pesawat jenis ini sendiri telah digunakan sejak tahun 1993 oleh negara ini.
"Saya kemarin juga baru pulang dari Abu Dhabi. Di sana dia pakai CN235 buatan PTDI tahun 93-95. Jadi 20 tahun lebih. Dan mereka sangat puas. Mereka ingin sesuatu yang baru sekarang untuk menggantikan," ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Kondisi keuangan PTDI sendiri mulai membaik setelah di 2012 mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun. Dengan adanya PMN tersebut, perusahaan kembali mendapatkan kepercayaan dari bank untuk mendapatkan pendanaan, dan dari customeruntuk melakukan pengembangan rencana perusahaan.
"Dengan adanya PMN, kita punya kepercayaan dari bank untuk pinjam uang ke bank, dan customer bisa percaya bahwa kita bisa kerjakan," jelas Budi. (drk/wdl)
Sumber : detik.com
Pemerintah 'Guyur' Rp 765 M Untuk 3 Kawasan Pariwisata Ini
00.49
No comments
Jakarta - Pemerintah tengah menggenjot
pembangunan infrastruktur pariwisata, untuk tiga destinasi wisata yang dipilih
menjadi prioritas pengembangan dari 10 Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
(KSPN). Tiga kawasan ini antara lain Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara,
Borobudur di Jawa Tengah, dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketiga wilayah ini dipilih karena kunjungan wisatawannya yang cukup tinggi, dan sangat potensial menjadi sumber besar penerimaan negara. Untuk tiga wilayah ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan Rp 766 miliar dari pagu APBN 2017.
"Yang kita bisa lihat, tiga terpilih ini memang yang kunjungannya terbesar selain Bali. Jadi ini punya kunjungan yang cukup besar. Kemudian, untuk pariwisata Danau Toba sudah direncanakan sejak sepuluh sampai dua puluh tahun yang lalu. Borobudur juga sebagai world heritage. Mandalika juga sudah dua puluh tahun ini dikembangkan," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Rido Matari Ichwan, dalam Diskusi Media di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
PUPR sendiri akan mendukung dari segi infrastruktur baik akses jalan, peningkatan sumber daya air, keciptakaryaan, maupun penyediaan perumahan bagi tiga destinasi wisata prioritas ini.
"Pada pengembangan kawasan Danau Toba saat ini sedang dalam proses pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, yang ditargetkan selesai di 2018. Dan juga pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi-Siantar-Parapat yang ditargetkan selesai pada tahun 2019," tutur Rido.
Pariwisata memang menjadi andalan pemerintah saat ini untuk meningkatkan penerimaan negara. Dalam hal mengembangkan kawasan wisata, dilakukan koordinasi antar Kementerian/Lembaga (K/L) untuk bisa dijaga dengan baik fungsinya.
Infrastruktur di Indonesia sendiri saat ini masih berada dalam peringkat yang rendah. Peringkat daya saing indeks global Indonesia terus turun sejak tahun 2014, dari 34 menuju 37 dan terakhir 2016 di posisi 41.
Beberapa parameter daya saing pariwisata Indonesia juga mengalami kelemahan. Seperti infrastruktur darat dan laut, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pelayanan turis, dan lingkungan hidup. Ke-4 hal ini menjadi faktor yang melemahkan daya saing pariwisata Indonesia.
Berikut rincian anggaran tahun 2017 dari bidang PUPR untuk 3 kawasan wisata prioritas tersebut, di antaranya:
Ketiga wilayah ini dipilih karena kunjungan wisatawannya yang cukup tinggi, dan sangat potensial menjadi sumber besar penerimaan negara. Untuk tiga wilayah ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan Rp 766 miliar dari pagu APBN 2017.
"Yang kita bisa lihat, tiga terpilih ini memang yang kunjungannya terbesar selain Bali. Jadi ini punya kunjungan yang cukup besar. Kemudian, untuk pariwisata Danau Toba sudah direncanakan sejak sepuluh sampai dua puluh tahun yang lalu. Borobudur juga sebagai world heritage. Mandalika juga sudah dua puluh tahun ini dikembangkan," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Rido Matari Ichwan, dalam Diskusi Media di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
PUPR sendiri akan mendukung dari segi infrastruktur baik akses jalan, peningkatan sumber daya air, keciptakaryaan, maupun penyediaan perumahan bagi tiga destinasi wisata prioritas ini.
"Pada pengembangan kawasan Danau Toba saat ini sedang dalam proses pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, yang ditargetkan selesai di 2018. Dan juga pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi-Siantar-Parapat yang ditargetkan selesai pada tahun 2019," tutur Rido.
Pariwisata memang menjadi andalan pemerintah saat ini untuk meningkatkan penerimaan negara. Dalam hal mengembangkan kawasan wisata, dilakukan koordinasi antar Kementerian/Lembaga (K/L) untuk bisa dijaga dengan baik fungsinya.
Infrastruktur di Indonesia sendiri saat ini masih berada dalam peringkat yang rendah. Peringkat daya saing indeks global Indonesia terus turun sejak tahun 2014, dari 34 menuju 37 dan terakhir 2016 di posisi 41.
Beberapa parameter daya saing pariwisata Indonesia juga mengalami kelemahan. Seperti infrastruktur darat dan laut, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pelayanan turis, dan lingkungan hidup. Ke-4 hal ini menjadi faktor yang melemahkan daya saing pariwisata Indonesia.
Berikut rincian anggaran tahun 2017 dari bidang PUPR untuk 3 kawasan wisata prioritas tersebut, di antaranya:
Penyediaan air baku (embung, sungai dan irigasi)
untuk Danau Toba Rp 166,9 miliar, Borobudur Rp 16,5 miliar, Mandalika Rp 34,6
miliar
Pemeliharaan, preservasi, dan pelebaran jalan
nasional untuk Danau Toba Rp 278,4 miliar, Borobudur Rp 36,6 miliar, Mandalika
Rp 3,1 miliar
Air bersih, persampahan, pengelolaan air limbah, dan
penataan kawasan kumuh untuk Danau Toba Rp 57 miliar, Borobudur Rp 17,6 miliar,
Mandalika Rp 110 miliar
Peningkatan kondisi atau perbaikan kualitas
perumahan swadaya, untuk Danau Toba Rp 15,75 miliar, Borobudur Rp 3 miliar,
Mandalika Rp 26,2 miliar
(wdl/wdl)
Sumber : detik.com
Kamis, 27 Oktober 2016
1.035 Wajib Pajak Pertambangan Ikut Tax AmnestyPeriode I
00.27
No comments
Periode I tax amnesty telah berakhir
beberapa waktu lalu. Meski tergolong sukses, Kementerian Keuangan mencatat
masih banyak potensi yang bisa dimaksimalkan agar realisasi tax amnesty lebih
besar lagi.
Dari catatan Kementerian Keuangan yang dikutip detikFinance, Kamis (27/10/2016), baru 1.035 wajib pajak badan usaha di sektor pertambangan yang telah mengikuti tax amnesty di periode I. Wajib pajak pertambangan tersebut meliputi sektor mineral dan batu bara maupun minyak dan gas.
Di sektor mineral dan batu bara, ada 967 wajib pajak yang telah mengikuti tax amnesty dengan total nilai tebusan mencapai Rp 221,8 triliun. Rata-rata tebusan yang dibayarkan adalah Rp 229,27 juta/wajib pajak.
Bila dilihat dari distribusinya, uang tebusan yang dibayarkan dari sektor mineral dan batubara paling rendah adalah Rp 5 ribu per wajib pajak, dan tertinggi Rp 96,3 miliar per wajib pajak.
Di sektor ini, masih ada potensi yang dapat dimaksimalkan, karena dari 6.001 wajib pajak sektor pertambangan mineral dan batu bara, baru 967 wajib pajak yang sudah ikut tax amnesty.
Sementara di sektor minyak dan gas, ada 68 wajib pajak yang telah mengikuti tax amnesty dengan total nilai tebusan mencapai Rp 40,6 triliun. Rata-rata tebusan yang dibayarkan adalah Rp 527,29 juta per wajib pajak.
Bila dilihat dari distribusinya, uang tebusan yang dibayarkan dari sektor minyak dan gas paling rendah adalah Rp 150 ribu per wajib pajak, dan tertinggi Rp 17,4 miliar per wajib pajak.
Di sektor ini pun masih ada potensi yang bisa dimaksimalkan. Karena, dari 1.114 wajib pajak sektor pertambangan minyak dan gas, baru 68 wajib pajak yang sudah ikut tax amnesty. (dna/hns)
Dari catatan Kementerian Keuangan yang dikutip detikFinance, Kamis (27/10/2016), baru 1.035 wajib pajak badan usaha di sektor pertambangan yang telah mengikuti tax amnesty di periode I. Wajib pajak pertambangan tersebut meliputi sektor mineral dan batu bara maupun minyak dan gas.
Di sektor mineral dan batu bara, ada 967 wajib pajak yang telah mengikuti tax amnesty dengan total nilai tebusan mencapai Rp 221,8 triliun. Rata-rata tebusan yang dibayarkan adalah Rp 229,27 juta/wajib pajak.
Bila dilihat dari distribusinya, uang tebusan yang dibayarkan dari sektor mineral dan batubara paling rendah adalah Rp 5 ribu per wajib pajak, dan tertinggi Rp 96,3 miliar per wajib pajak.
Di sektor ini, masih ada potensi yang dapat dimaksimalkan, karena dari 6.001 wajib pajak sektor pertambangan mineral dan batu bara, baru 967 wajib pajak yang sudah ikut tax amnesty.
Sementara di sektor minyak dan gas, ada 68 wajib pajak yang telah mengikuti tax amnesty dengan total nilai tebusan mencapai Rp 40,6 triliun. Rata-rata tebusan yang dibayarkan adalah Rp 527,29 juta per wajib pajak.
Bila dilihat dari distribusinya, uang tebusan yang dibayarkan dari sektor minyak dan gas paling rendah adalah Rp 150 ribu per wajib pajak, dan tertinggi Rp 17,4 miliar per wajib pajak.
Di sektor ini pun masih ada potensi yang bisa dimaksimalkan. Karena, dari 1.114 wajib pajak sektor pertambangan minyak dan gas, baru 68 wajib pajak yang sudah ikut tax amnesty. (dna/hns)
Sumber : detik.com
Duet Maut Susi-Sri Siap Genjot Setoran Pajak Sektor Perikanan
00.18
No comments
Sektor
kelautan menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mengupayakan penerimaan
negara. Besarnya sumber daya laut yang dimiliki oleh Indonesia, ternyata masih
memberi sumbangsih yang minim ke penerimaan negara.
Hal ini kemudian menjadi perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia mengaku mendapat laporan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti soal besarnya potensi perekonomian di sektor kelautan dan perikanan, sedangkan penerimaan perpajakan sendiri dari sektor ini masih sangat minim.
"Ibu Susi menyampaikan beberapa potensi perekonomian yang berasal dari laut Indonesia. Perikanan, mutiara, dan hal-hal lain. Selama ini kita lihat penerimaan perpajakan negara kita dari sektor kelautan masih sangat minimal," ujar Sri Mulyani di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Ia kemudian menginstruksikan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak untuk berkoordinasi dengan Kementerian KKP, terkait informasi potensi penerimaan pajak dari sektor kelautan dan perikanan. Tujuannya supaya bisa memaksimalkan penerimaan perpajakannya.
"Terus terang saya instruksikan kepada dirjen bea cukai dan pajak untuk bersama-sama meminta informasi dari KKP terkait perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perikanan dan mutiara. Karena kami mendengar juga ini adalah salah satu bidang yang luar biasa namun di dalam statistik penerimaan negara sama sekali tidak muncul," katanya.
"Jadi sekarang dirjen bea cukai dan pajak bersama KKP untuk mendata perusahaan-perusahaan, dan memeriksa dari sisi kegiatan ekonominya, apakah mereka melakukan pengelolaannya dengan benar, melaporkan penerimaannya dengan benar, dan membayar pajak maupun berbagai kewajiban di dalam peraturan perundangan-undangan kita, sehingga kita juga bisa mengelola kelautan dan perikanan kita," tambahnya.
Susi sendiri mengatakan salah satu bidang usaha di sektor kelautan yang kerap lolos dari perhatian pemerintah adalah di bidang mutiara. Potensi ekonomi di hasil mutiara Indonesia terbilang besar.
Berdasarkan data KKP, Indonesia berkontribusi terhadap 40% pangsa pasar mutiara di Hong Kong, namun 97% volume ekspor mutiara ke Hongkong tidak tercatat di Indonesia.
"Ekspor mutiara Indonesia itu US$ 31.201, tetapi saya lihat dari data Hong Kong, impornya mereka jumlahnya 97% lebih banyak daripada data ekspor kita. Jadi sangat luar biasa yang tidak terlaporkan. Juga sama sirip hiu, semua itu tidak tercatat. Makanya penerimaan pemerintah dari sektor perikanan rendah sekali," tukasnya. (ang/ang)
Hal ini kemudian menjadi perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia mengaku mendapat laporan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti soal besarnya potensi perekonomian di sektor kelautan dan perikanan, sedangkan penerimaan perpajakan sendiri dari sektor ini masih sangat minim.
"Ibu Susi menyampaikan beberapa potensi perekonomian yang berasal dari laut Indonesia. Perikanan, mutiara, dan hal-hal lain. Selama ini kita lihat penerimaan perpajakan negara kita dari sektor kelautan masih sangat minimal," ujar Sri Mulyani di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Ia kemudian menginstruksikan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak untuk berkoordinasi dengan Kementerian KKP, terkait informasi potensi penerimaan pajak dari sektor kelautan dan perikanan. Tujuannya supaya bisa memaksimalkan penerimaan perpajakannya.
"Terus terang saya instruksikan kepada dirjen bea cukai dan pajak untuk bersama-sama meminta informasi dari KKP terkait perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perikanan dan mutiara. Karena kami mendengar juga ini adalah salah satu bidang yang luar biasa namun di dalam statistik penerimaan negara sama sekali tidak muncul," katanya.
"Jadi sekarang dirjen bea cukai dan pajak bersama KKP untuk mendata perusahaan-perusahaan, dan memeriksa dari sisi kegiatan ekonominya, apakah mereka melakukan pengelolaannya dengan benar, melaporkan penerimaannya dengan benar, dan membayar pajak maupun berbagai kewajiban di dalam peraturan perundangan-undangan kita, sehingga kita juga bisa mengelola kelautan dan perikanan kita," tambahnya.
Susi sendiri mengatakan salah satu bidang usaha di sektor kelautan yang kerap lolos dari perhatian pemerintah adalah di bidang mutiara. Potensi ekonomi di hasil mutiara Indonesia terbilang besar.
Berdasarkan data KKP, Indonesia berkontribusi terhadap 40% pangsa pasar mutiara di Hong Kong, namun 97% volume ekspor mutiara ke Hongkong tidak tercatat di Indonesia.
"Ekspor mutiara Indonesia itu US$ 31.201, tetapi saya lihat dari data Hong Kong, impornya mereka jumlahnya 97% lebih banyak daripada data ekspor kita. Jadi sangat luar biasa yang tidak terlaporkan. Juga sama sirip hiu, semua itu tidak tercatat. Makanya penerimaan pemerintah dari sektor perikanan rendah sekali," tukasnya. (ang/ang)
Sumber : detik.com
Rabu, 26 Oktober 2016
Oktober, Waktu Terbaik Ikut “Tax Amnesty” di Periode Kedua
21.39
No comments
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian
Keuangan menyarankan para wajib pajak yang tertarik ikut program tax
amnesty segera datang ke kantor pajak.
Ada keuntungan bila memutuskan menyampaikan Surat
Pelaporan Harta (SPH) dalam waktu dekat ini.
“Bulan ini (Oktober), bulan paling nyaman ikut tax
amnesty karena kantor kami belum padat lagi,” ujar ujar Direktur Pelayanan
dan Penyuluhan (P2) Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama di Malang, Kamis
(12/10/2016).
Bila mengacu kepada pelaksanaan tax amnesty dari
1 Juli hingga 30 September 2016 lalu, para wajib pajak memilih datang ke kantor
pajak pada akhir-akhir september.
Akibatnya, para peserta tax amnesty membludak
sehingga pelayanantax amnesty tidak optimal.
Pada dua hari terakhir periode pertama tax
amnesty, Ditjen Pajak bahkan menetapkan situasi luar biasa atau kahar.
Penetapan situasi itu terjadi di beberapa kantor pajak, termasuk di Kantor
Pusat Ditjen Pajak di Jakarta.
“Enggak usah nunggu sampai Desember (ikut tax
amnesty), Kayak kemarin, di Kantor Pusat ada 3.500 orang datang sehari, antrean
panjang. Jadi saat inilah, saat paling nyaman untuk serahkan SPH,” kata Yoga.
Ditjen Pajak sudah membuat segmentasi wajib pajak
pada periode kedua program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Nantinya para wajib pajak tersebut akan didekati
menggunakan pendekatan yang berbeda-beda.
Segmen wajib pajak yang akan didekati terdiri dari
para pengusaha besar, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan
segmen wajib pajak yang memiliki tunggakan pajak.
Segmen tersebut dinilai memiliki potensi cukup besar
untuk ikut program pengampunan pajak pada periode kedua.
Sumber : kompas.com
Pesan Sri Mulyani untuk Mereka yang Anggap "Tax Amnesty" sebagai Perangkap
21.36
No comments
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan ada
sebagian wajib pajak yang menilai program pengampunan pajak atau tax
amnesty sebagai perangkap.
"Saya ingin sampaikan pesan secara hati-hati,
soalnya ada pemikiran ikut tax amnesty akan masuk perangkap," ujar
perempuan yang kerap disapa Ani itu di Kantor Kepala Staf Kepresidenan,
Jakarta, Selasa (25/10/2016).
"Saya ingin mengatakan ikut amnesti itu adalah
kesempatan hak dalam rangka kepatuhan pembayaran pajak," lanjut Ani.
Dia membantah keras program tax amnesty sebagai
program penjebak wajib pajak untuk mau mendeklarasikan harta atau membawa
pulang hartanya dari luar negeri (repatriasi).
Apalagi ada anggapan pemerintah akan memajaki wajib
pajak tersebut secara semena-mena pasca pemberlakuan program tax amnestyberakhir
pada 31 Maret 2017 nanti.
"Kami berjanji untuk memungut pajaknya dengan
cara yang baik. Jadi timbul kepercayaan baik dari sisi pembayar pajak maupun
dari sisi fiskus dan pengelola fiskal," ucap perempuan berusia 54 tahun
itu.
Saat ini, program tax amnesty sudah masuk
pada periode kedua. Tarif tebusan deklarasi dalam negeri dan repatriasi yakni
tiga persen.
Sedangkan untuk deklarasi harta di luar negeri
dikenakan tarif enam persen Periode kedua ini berlangsung dari 1 Oktober hingga
31 Desember 2016 nanti.
Setelah itu, tax amnesty akan masuk
periode ketiga atau terakhir dab berakhir 31 Maret 2017.
Sumber : kompas.com
Singapura Tak Lagi Jadi Negara Termudah di Dunia untuk Melakukan Bisnis
21.31
No comments
Rabu, 26 Oktober 2016 | 19:17 WIB
Selandia Baru menggeser
posisi Singapura sebagai negara yang paling mudah di dunia untuk melakukan
kegiatan bisnis.
Hal
ini berdasarkan studi terbaru yang dilakukan Bank Dunia. Singapura harus rela
merosot ke peringkat dua dunia dalam laporan yang bertajuk “Doing Business
2017” tersebut.
Sudah
sekira satu dekade Singapura bertengger pada posisi teratas. Sementara itu,
Finlandia terdepak dari posisi 10 besar dan kini berada pada posisi
ke-13. Macedonia, yang satu dekade lalu berada pada posisi 92, kini berada
pada posisi ke-10.
Laporan
tersebut menyusun peringkat negara-negara berdasarkan 11 jenis indikator,
seperti kemudahan dalam memulai bisnis, perihal izin pembangunan konstruksi,
akses listrik, dan fasilitas kredit.
Untuk
pertama kalinya, Bank Dunia juga memasukkan faktor gender dalam
mempertimbangkan kemudahan memulai bisnis, mendaftarkan properti, dan akses
kontrak.
Selandia
Baru merupakan salah satu negara maju dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat
di dunia.
Menempati
peringkat teratas, Selandia Baru hanya memiliki sedikit prosedur untuk memulai
bisnis dan waktu paling pendek untuk memenuhi semua itu, sejalan dengan hak
hukum yang kuat.
Brunei
Darussalam, Kazakhstan, Kenya, Belarus, dan Indonesia membuat langkah paling
besar dalam reformasi kemudahan bisnis.
Sementara
itu, peringkat AS turun menjadi posisi 15 dan Jepang bertahan pada posisi 34.
Peringkat China naik menjadi posisi 78 dari sebelumnya posisi 84. Peringkat
India pun tidak berubah dari posisi 130.
Sumber : kompas.com
Omzet Cahyono Mencapai Rp 4 Miliar Per Tahun dari Kotoran Sapi
21.07
No comments
Kotoran sapi bisa
dijadikan bahan bakar alternatif dengan mengolahnya menjadi biogas. Namun siapa
sangka, omzet dari usaha yang digeluti Bambang Boedi Cahyonountuk mengolah
kotoran sapi ini mencapai Rp 4 miliar per tahunnya.
Cahyono adalah bos dari
CV Energi Persada, unit usaha yang bergerak di bidang instalasi biogas, dengan
daerah operasi di Bandung Utara. Terhitung sudah tujuh tahun Cahyono bergelut
dengan kotoran sapi ini yang dimulai bersama Koperasi Peternak Sapi Bandung
Utara (KPSBU).
Bermula dari
keprihatinan terhadap lingkungan sekitar
Awalnya, pria kelahiran
Lumajang, Jawa Timur ini mengaku prihatin dengan melihat banyak kotoran sapi
yang dibuang begitu saja di daerah Lembang, sehingga menimbulkan pencemaran air
sungai. Salah satunya adalah sungai Cikapundung yang mengalir ke Bandung.
Lembang memang
merupakan salah satu sentra pertanian sayur dan peternakan sapi perah di
Indonesia. Lebih dari 20 ribu ekor sapi yang dipelihara oleh lebih dari 5 ribu
peternak yang tergabung dalam KPSBU.
Dari rasa prihatinnya
itulah yang mendorong Cahyono untuk berinisiatif mencari solusi atas masalah
pencemaran yang ditimbulkan dari kotoran sapi. Ia menggali informasi mengenai
teknologi biogas yang memberikannya ide untuk memanfaatkan kotoran sapi menjadi
bahan bakar alternatif.
Ide ini kemudian
dikembangkan dengan membuat desain reaktor biogas skala rumah tangga sebagai
sumber energi alternatif rumah tangga peternak sapi perah. Cahyono pada waktu
itu hanya berharap bawa dengan teknologi ini masyarakat Lembang bisa
memanfaatkan kotoran sapi sehingga kotoran sapi tidak lagi mencemari lingkungan.
Namun siapa sangka, ide
yang bermula dari kepedulian ini terus berkembang menjadi sebuah badan usaha
yang menjadi penyedia instalasi reaktor biogas bagi peternak sapi. Selain itu
bahkan juga terbentuk bengkel produksi peralatan biogas seperti kompor, kran
biogas, waterdrain, alat ukur tekanan biogas, sambungan perpipaan dan lain
sebagainya.
Selama 7 tahun berjalan
kerja sama dengan KPSBU, usaha ini telah berhasil menghadirkan 908 unit reaktor
biogas konstruksi bata semen cor bagi peternak KPSBU. Permintaan terus
bertambah, kredit biogas juga terus berjalan. Hal ini membuktikan bahwa
peternak percaya dan menggunakan teknologi ini.
Manfaat yang dihasilkan
memang luar biasa. Selain mengelola 2,7 ton kotoran sapi dari masalah
pencemaran lingkungan, sudah ada sekitar 2500 KK yang sudah tidak lagi
mengonsumsi elpiji, minyak tanah, kayu atau bahan bakar lain untuk memasak.
Komitmen dan keuletan
Selain dari manfaatnya,
sukses yang dicapai Cahyono tidak lepas dari komitmen dan keuletannya.
Instalasi reaktor biogas yang digunakan oleh Cahyono didesain hingga umur lebih
dari 25 tahun, dengan mengacu pada desain dari Nepal yang sudah digunakan sejak
tahun 80-an.
Dalam menjaga mutu, Ia
memberikan garansi dengan memperbaiki unit yang mengalami kegagalan konstruksi
karena berbagai hal. Cahyono mengaku bahwa kasus yang terjadi sedikit sekali,
kurang dari 20 unit, atau tidak mencapai 3 persen dari total yang sudah
dibangun di Lembang. Dan itu pun sudah diperbaiki semua.
Tidak hanya di Lembang,
permintaan dari koperasi dan organisasi lain juga terus berdatangan. Direktorat
Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM
selama beberapa tahun terakhir juga terus mengadakan reaktor biogas di berbagai
penjuru nusantara. Kegiatan yang sama juga dilakukan berbagai instansi
pemerintah daerah.
Ini menyebabkan konsep
usaha Cahyono meluas menjadi tingkat nasional. Ribuan unit peralatan instalasi
biogas seperti kompor biogas, kran biogas dan waterdrain juga sudah
dikirimkan ke berbagai penjuru nusantara. Permintaan pengadaan reaktor biogas
di Lembang dan di luar daerah terus berjalan. Begitu juga permintaan pelatihan
dan pengembangan masyarakat dengan teknologi biogas di berbagai daerah.
Dalam kerja sama dengan
organisasi lain atau instansi pemerintah secara nasional, Cahyono mengaku sudah
membangun, melatih dan mendampingi lebih dari 1700 unit pembangunan reaktor
biogas model bata semen cor. Permintaan dari organisasi lain juga terus
berdatangan, permintaan kerja sama ulang juga terus berlanjut.
Tidak hanya kotoran
sapi
Saat ini, Cahyono
mengaku sedang terlibat aktif dalam menghadirkan solusi pengelolaan sampah
organik di kota Bandung dengan menggunakan teknologi biogas. Model kegiatan
yang sama sedang ditawarkan untuk 10.000 reaktor pengolah sampah organik di
Bandung. Prototipe digester pengolah sampah sudah berjalan beberapa
unit dalam 2 tahun terakhir.
Seperti halnya dulu
mengatasi masalah kotoran sapi di Lembang, Ia berharap biogas ini mampu menjadi
salah satu solusi bagi kita semua dari permasalahan sampah di perkotaan.
Kisah sukses Bambang
Boedi Cahyono ini membawanya menjadi salah satu nominasi dalam Danamon Social
Entrepreneur Awards 2016. Ayo dukung dia sebagai PERAIH FAVORIT Danamon Social
Entrepreneur AwardS 2016 di http://www.danamonawards.org/. (adv)
Sumber : kompas.com
Sumber : kompas.com
Filipina Ingin Contoh Program Tax Amnesty RI
20.24
No comments
Kesuksesan Indonesia melaksanakan program
pengampunan pajak (tax amnesty) rupanya menjadi inspirasi bagi negara lain
untuk melakukan hal yang sama. Salah satunya yaitu Filipina yang juga ingin
mencoba menggelar program ini.
Ekonom OCBC Singapura Wellian Wiranto mengatakan,
saat ini pasar global memandang program tax amnesty yang digulirkan
Indonesia berjalan sukses meski masih menyisakan dua periode lagi. Hal ini
membuat pemerintah Filipina ingin menggulirkan program yang di negaranya.
"Dari pandangan pasar global, tax amnesty kita dianggap sukses. Negara Filipina mau coba program kita, mereka ada masalah juga," ujar dia di OCBC NISP Tower, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
"Dari pandangan pasar global, tax amnesty kita dianggap sukses. Negara Filipina mau coba program kita, mereka ada masalah juga," ujar dia di OCBC NISP Tower, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Sementara itu, terkait capaian dana repatriasi yang
belum belum sesuai harapan, Wellian menyatakan banyak kendala yang dihadapi
oleh para wajib pajak yang memarkir asetnya di negara lain. Salah satunya soal
bentuk aset wajib pajak di luar negeri banyak sebagian kecil yang berupa dana,
sedangkan mayoritas berupa saham dan aset tidak bergerak.
"Mereka belum repatriasi salah satu faktornya
karena akan ditahan 3 tahun di Indonesia. Dari planning mereka
kesulitan karena tidak tahu akan butuh duitnya. Selain itu, kalau mau
repatriasi agak susah, karena dana yang di negara lain tidak banyak yang cash tapi
banyak dalam berbagai instrumen. Kalau mau direpatriasi harus dijual,"
kata dia.
Namun demikian, menurut Wellian, tanpa banyaknya
dana yang masuk ke Indonesia, program tax amnesty ini telah
berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia. Setidaknya mampu mendorong
kepercayaan investor pada iklim usaha di Indonesia.
"Repatriasi masih minim tapi dari pandangan
kami, tidak direpatriasi pun sudah menyumbang pada ekonomi Indonesia,"
tandas dia.
Sumber: liputan6.com
Ini Prediksi Kenaikan UMP 2017 di Setiap Provinsi
20.17
No comments
Kementerian
Ketenagakerjaan telah menetapkan persentase kenaikan upah minimum provinsi
(UMP) 2017 sebesar 8,25 persen. Hal ini sesuai dengan ketentuan dari Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang menggunakan angka
inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam menetapkan besaran kenaikan UMP.
Data inflasi dan
pertumbuhan ekonomi nasional ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS)
sesuai dengan Surat Kepala BPS RI Nomor B-245/BPS/1000/10/2016 per 11 Oktober
2016, di mana inflasi nasional sebesar 3,07 persen, sedangkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 5,18 persen.
Maka berdasarkan PP 78,
formulasi perhitungan kenaikan UMP yaitu besaran UMP tahun berjalan dikalikan
dengan inflasi nasional ditambah dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Ini artinya kenaikan
UMP pada 2017 pada masing-masing provinsi yaitu besaran UMP 2016 dikalikan
dengan penjumlahan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yaitu 3,07 persen + 5,18
persen yaitu 8,25 persen.
"Gubernur wajib
menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) berdasarkan PP 78 tahun 2015 tentang
Pengupahan. UMP akan ditetapkan dan diumumkan secara serentak pada tanggal 1
November 2016," ujar Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri di Jakarta,
seperti ditulis Rabu (26/10/2016).
Dari persentase
kenaikan UMP tersebut, Liputan6.com mencoba menghitung kenaikan dan
memprediksi UMP 2017 masing-masing provinsi:
1. Kepulauan Riau naik
Rp 179.743 dari Rp 2.178.710 menjadi Rp 2.358.453
2. Kalimantan Barat naik Rp 143.500 dari Rp 1.739.400 menjadi Rp 1.882.900
2. Kalimantan Barat naik Rp 143.500 dari Rp 1.739.400 menjadi Rp 1.882.900
3. NTB naik Rp 122.343
dari Rp 1.482.950 menjadi Rp 1.605.293
4. Sumatera Barat naik
Rp 148.559 dari Rp 1.800.725 menjadi Rp 1.949.284
5. Jambi naik Rp
157.298 dari Rp 1.906.650 menjadi Rp 2.063.948
6. NAD naik Rp 174.281
dari Rp 2.118.500 menjadi Rp 2.292.781
7. Kalimantan Selatan
naik Rp 177.646 dari Rp 2.085.050 menjadi Rp 2.262.696
8. Banten naik Rp
147.180 dari Rp 1.784.000 menjadi Rp 1.931.180
9. Gorontalo naik Rp
154.687 dari Rp 1.875.000 menjadi Rp 2.029.687
10. Bali naik Rp
149.127 dari Rp 1.807.600 menjadi Rp 1.956.727
11. Sumatera Utara naik
Rp 149.479 dari Rp 1.811.875 menjadi Rp 1.961.354
12. Bangka Belitung
naik Rp 193.173 dari Rp 2.341.500 menjadi Rp 2.534.673
13. Kalimantan Tengah
naik Rp 169.747 dari Rp 2.057.550 menjadi Rp 2.227.297
14. Sulawesi Utara naik
Rp 198.000 dari Rp 2.400.000 menjadi Rp 2.598.000
15. Sulawesi Tengah
naik Rp 137.775 dari Rp 1.670.000 menjadi Rp 1.807.775
16. Maluku naik Rp
146.437 dari Rp 1.775.000 menjadi Rp 1.921.437
17. Papua Barat naik Rp
184.552 dari Rp 2.237.000 menjadi Rp 2.421.552
18. Sulawesi Barat naik
Rp 153.780 dari Rp 1.864.000 menjadi Rp 2.017.780
19. Bengkulu naik Rp
132.412 dari Rp 1.605.000 menjadi Rp 1.737.412
20. Riau naik Rp
172.837 dari Rp 2.095.000 menjadi Rp 2.267.837
21. DKI Jakarta naik Rp
255.750 dari Rp 3.100.000 menjadi Rp 3.355.750
22. Kalimantan Timur
naik Rp 178.303 dari Rp 2.161.253 menjadi Rp 2.339.556
23. Sulawesi Selatan
naik Rp 185.625 dari Rp 2.250.000 menjadi Rp 2.435.625
24. Kalimantan Utara
naik Rp 179.465 dari Rp 2.175.340 menjadi Rp 2.354.805
25. Lampung naik Rp 145.447
dari Rp 1.763.000 menjadi Rp 1.908.447
26. Sulawesi Tenggara
naik Rp 152.625 dari Rp 1.850.000 menjadi Rp 2.002.625
27. Maluku Utara naik
Rp 138.704 dari Rp 1.681.266 menjadi Rp 1.819.930
28. Jawa Barat naik Rp
185.625 dari Rp 2.250.000 menjadi Rp 2.435.625
29. NTT naik Rp 117.562
dari Rp 1.425.000 menjadi Rp 1.542.562
30. Sumatera Selatan
naik Rp 187.951 dari Rp 2.206.000 menjadi Rp 2.393.951
31. Papua naik Rp
200.887 dari Rp 2.435.000 menjadi Rp 2.635.887
Sumber : liputan6.com
Provinsi Ini Telah Tetapkan UMP 2017
20.11
No comments
Provinsi berikut
telah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) 2017
sebesar Rp 2,5 juta. Angka ini naik sekitar 20 persen dibandingkan UMP 2016 provinsi tersebut yang sebesar Rp 2.118.500.
Propinsi Aceh ini menaikan UMP sebesar 20 persen dan disambut baik oleh kaum buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Lantaran kenaikan ini lebih besar dari persentase yang ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sebesar 8,25 persen, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
"Kaum buruh menyambut gembira sikap Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang menandatangani kenaikan upah minimum 2017 di Aceh sebesar 20 persen. Dengan demikian, Gubernur Aceh tidak menggunakan PP Nomor 78 Tahun 2015 dalam menetapkan upah minimum," ujar Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Propinsi Aceh ini menaikan UMP sebesar 20 persen dan disambut baik oleh kaum buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Lantaran kenaikan ini lebih besar dari persentase yang ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sebesar 8,25 persen, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
"Kaum buruh menyambut gembira sikap Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang menandatangani kenaikan upah minimum 2017 di Aceh sebesar 20 persen. Dengan demikian, Gubernur Aceh tidak menggunakan PP Nomor 78 Tahun 2015 dalam menetapkan upah minimum," ujar Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Dia menilai, apa yang dilakukan
Gubernur Aceh ini tidak menyalahi peraturan perundang-undangan. Sebab menurut
Said, yang dilarang yaitu kenaikan upah minimum di bawah persentase yang
ditetapkan Kemnaker.
"Ketentuan yang lebih baik dari Undang-undang tidak dilarang. Karena yang dilarang adalah membuat keputusan yang nilainya di bawah Undang-Undang," kata dia.
Selain itu menurut Said, penetapan upahseharusnya memperhatikan kebutuhan hidup dan untuk kemajuan ekonomi. Dengan demikian, Indonesia bisa mengatasi ketertinggalan besaran upah minimum di negara-negara ASEAN lainnya.
"Dengan menaikkan upah diatas ketentuan PP No 78 Tahun 2015, bisa mengejar ketinggalan upah dari negara-negara lain. Seperti diketahui, menurut data ILO, rata-rata buruh di Singapura sebesar US$ 3.547, Vietnam US$ 181, Filipina US$ 206, Thailand US$ 357, Malaysia US$ 609, hanya sementara Indonesia US$ 174," ujar dia
"Ketentuan yang lebih baik dari Undang-undang tidak dilarang. Karena yang dilarang adalah membuat keputusan yang nilainya di bawah Undang-Undang," kata dia.
Selain itu menurut Said, penetapan upahseharusnya memperhatikan kebutuhan hidup dan untuk kemajuan ekonomi. Dengan demikian, Indonesia bisa mengatasi ketertinggalan besaran upah minimum di negara-negara ASEAN lainnya.
"Dengan menaikkan upah diatas ketentuan PP No 78 Tahun 2015, bisa mengejar ketinggalan upah dari negara-negara lain. Seperti diketahui, menurut data ILO, rata-rata buruh di Singapura sebesar US$ 3.547, Vietnam US$ 181, Filipina US$ 206, Thailand US$ 357, Malaysia US$ 609, hanya sementara Indonesia US$ 174," ujar dia
Sumber : liputan6.com
Langganan:
Postingan (Atom)