Ketiga wilayah ini dipilih karena kunjungan wisatawannya yang cukup tinggi, dan sangat potensial menjadi sumber besar penerimaan negara. Untuk tiga wilayah ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan Rp 766 miliar dari pagu APBN 2017.
"Yang kita bisa lihat, tiga terpilih ini memang yang kunjungannya terbesar selain Bali. Jadi ini punya kunjungan yang cukup besar. Kemudian, untuk pariwisata Danau Toba sudah direncanakan sejak sepuluh sampai dua puluh tahun yang lalu. Borobudur juga sebagai world heritage. Mandalika juga sudah dua puluh tahun ini dikembangkan," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Rido Matari Ichwan, dalam Diskusi Media di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
PUPR sendiri akan mendukung dari segi infrastruktur baik akses jalan, peningkatan sumber daya air, keciptakaryaan, maupun penyediaan perumahan bagi tiga destinasi wisata prioritas ini.
"Pada pengembangan kawasan Danau Toba saat ini sedang dalam proses pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, yang ditargetkan selesai di 2018. Dan juga pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi-Siantar-Parapat yang ditargetkan selesai pada tahun 2019," tutur Rido.
Pariwisata memang menjadi andalan pemerintah saat ini untuk meningkatkan penerimaan negara. Dalam hal mengembangkan kawasan wisata, dilakukan koordinasi antar Kementerian/Lembaga (K/L) untuk bisa dijaga dengan baik fungsinya.
Infrastruktur di Indonesia sendiri saat ini masih berada dalam peringkat yang rendah. Peringkat daya saing indeks global Indonesia terus turun sejak tahun 2014, dari 34 menuju 37 dan terakhir 2016 di posisi 41.
Beberapa parameter daya saing pariwisata Indonesia juga mengalami kelemahan. Seperti infrastruktur darat dan laut, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pelayanan turis, dan lingkungan hidup. Ke-4 hal ini menjadi faktor yang melemahkan daya saing pariwisata Indonesia.
Berikut rincian anggaran tahun 2017 dari bidang PUPR untuk 3 kawasan wisata prioritas tersebut, di antaranya:
0 komentar:
Posting Komentar