Kamis, 24 November 2016
Orang Kaya Tak Bisa Nikmati Elpiji Bersubsidi Mulai Maret 2017
23.46
No comments
Pekerja membongkar muat
elpiji tiga kg di agen elpiji Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Untuk menghindari subsidi yang tidak tepat sasaran, Pertamina melabeli gas tiga
Kg dengan "Hanya untuk Masyarakat Miskin". (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta -
Pemerintah akan menerapkan penyaluran subsidi langsung elpiji 3 Kilogram (Kg)
pada Maret 2017. Dengan begitu masyarakat miskin dan rentan miskin saja yang
akan menikmati elpiji dengan harga murah.
Direktur Jenderal Minyak
dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman
Wiratmaja Puja mengatakan, saat ini Pemerintah melakukan verifikasi data
masyarakat yang berhak menerima subsidi dengan menggandeng Badan Pusat
Statistik (BPS) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Data mengacu
data BPS dan TNP2K, baru melakukan subsidi langsung," kata Wiratmaja,
dalam diskusi energi kita, di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Wiratmaja menuturkan,
setelah pendataan rampung kemudian Pemerintah akan melakukan sosialisasi
penerapan subsidi langsung mulai Januari-Februari 2017. Kemudian penyaluran
subsidi langsung tersebut bisa diterapkan pada Maret.
"Elpiji subsidi
tepat sasaran dilakukan 2017. Januari, Februari kita sosialisasi. Maret kita
lakukan," tutur Wiratmaja.
Wiratmaja
mengungkapkan, pemerintah sedang menyiapkan kartu yang akan diisi uang
elektronik sebagai subsidi elpiji untuk menyalurkan subsidi langsung. Kartu
tersebut ditunjukkan saat melakukan pembelian elpiji 3 Kg.
Dengan begitu
masyarakat miskin dan rentan miskin masih bisa menikmati elpiji dengan harga
sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah yaitu berkisar
Rp 16 ribu-Rp 18 ribu per tabung.
Sedangkan masyarakat
mampu yang tidak memiliki kartu membeli elpiji 3 Kg dengan harga yang sesuai
dengan keekonomian tidak diberikan ke produk elpiji lagi, tetapi langsung ke
masyarakatnya.
"Subsidi langsung
kartu diisi tiap bulan, sehingga nanti membeli dengan harga eceran tertinggi.
Rp 16- Rp 18 ribu per tabung," tutur Wiratmaja.
Sumber : liputan6.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar