Kamis, 15 September 2016
Tax Amnesty Berjalan, Singapura Makin Kebakaran Jenggot
21.41
No comments
Mereka takut kehilangan Rp2.640 triliun duit orang Indonesia
Penerapan pengampunan
pajak (tax amnesty) di Indonesia ternyata membuat gundah perbankan di
Singapura. Karena, sejumlah klien atau nasabah kakap asal Indonesia yang
menyimpan uangnya di bank swasta di Singapura terancam 'pindah' ke negara asal.
Menurut sumber anonim
di Unit Polisi Singapura yang menangani kejahatan keuangan, Singapore's
Commercial Affairs Department(CAD), bank harus memberikan laporan setiap kali
klien mereka asal Indonesia mengikuti skema tax amnesty.
"Akibatnya, geliat
industri perbankan negeri Singa ini terancam rusak dengan adanya skema
tersebut," ungkap sumber yang enggan disebutkan identitasnya, seperti
dikutip situs Reuters, Kamis, 15 September 2016.
Hal ini juga disadari
oleh Otoritas Moneter Singapura (The Monetary Authority of Singapore/MAS).
Memang, peluncuran tax amnesty ini sejatinya bertujuan untuk
'memulangkan’ duit orang tajir Indonesia yang disimpan di luar negeri, termasuk
Singapura. Namun, saat dikonfirmasi, baik CAD maupun MAS menolak berkomentar.
Ribuan triliun rupiah
"Saat klien
memberitahu Anda kalau mereka berpartisipasi dalam amnesti, Anda tentu memiliki
kecurigaan kalau aset sebenarnya yang Anda miliki harus dilaporkan kepada pihak
berwenang untuk dicocokkan. Apakah sesuai atau tidak," kata seorang
eksekutif senior yang bekerja sebagai jasa pengelola kekayaan di Singapura.
Singapura sendiri telah
menerapkan aturan soal tindak pidana penggelapan pajak sejak 2013. Saat ini
mereka sedang menyelidiki kasus pencucian uang (money laundering) dari
perusahaan keuangan Malaysia, 1MDB, yang kemudian ditransfer ke empat bank
swasta yang beroperasi di Singapura.
Seperti diketahui, duit
orang Indonesia yang disimpan di bank swasta di Singapura mencapai US$200
miliar (Rp2.640 triliun) atau 40 persen dari total aset. Sedangkan, menurut
data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Indonesia, per 13 September
2016, hampir Rp400 triliun (US$30 miliar) aset warga Indonesia tertanam di
Singapura.
Indonesia adalah salah
satu investor terbesar di pasar properti Singapura dan menggunakan bank di sana
untuk berinvestasi dalam mata uang atau saham regional. Banyaknya duit mengalir
ke sana terjadi pascareformasi pada 1997-1998 di mana ketika itu krisis ekonomi
merambah ke kerusuhsan etnis yang menjatuhkan pemerintahan Soeharto.
Sumber : VIVA.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar